You must have JavaScript enabled in order to use this theme. Please enable JavaScript and then reload this page in order to continue.
Logo Nagari Katiagan

Kec. Kinali, Kab. Pasaman Barat, Provinsi Sumatera Barat

Katiagan (ditulis juga sebagai Katiagan Mandiangin) merupakan salah satu nagari yang ada di Kecamatan Kinali, Kabupaten Pasaman barat, Provinsi Sumatera Barat. Indonesia.||Nagari ini terletak di bagian Selatan Kabupaten Pasaman Barat, atau sekitar 50 kilometer dari Simpang Ampek. Sebelah utara berbatasan dengan Nagari Sasak Ranah Pasisie, sebelah Selatan dengan Nagari Tiku 5 jorong kabupaten Agam, sebelah Timur dengan Nagari Kinali dan sebelah Barat dengan Samudra Hindia.||Nagari Katiagan Mandiangin dihuni 4.072 jiwa dengan 867 Kepala Keluarga (KK). Sebagian besar masyarakatnya bermatapencaharian sebagai nelayan dan petani kebun. Sebagian besar lahan di wilayah Katiagan adalah lahan perkebunan dengan luas sekitar 8.200 Ha. Penduduknya 100 persen menganut agama Islam dan etnis yang mendominasi adalah suku Minangkabau dimana hampir 99% berasal dari etnis tersebut, sisanya adalah suku Mandailing dan suku Jawa.||Transportasi jalan menuju Nagari Katiagan Mandiangin harus menggunakan kapal Ponton (kapal penghubung). Akses jalan menuju Nagari Mandiangin Katiagan dapat ditempuh dari tiga jalur. Pertama, melalui jalan milik PT PMJ Kinali bisa menggunakan kendaraan roda empat sampai ke Mandiangin. Dari sini dilanjutkan dengan menggunakan Kapal Ponton menyeberangi muara menuju Katiagan. Kedua melalui jalur rawa dari Muara Bingung dengan menggunakan perahu dayung, tetapi jalur ini pun sangat tergantung kepada pasang surutnya air laut. Jika air laut surut, maka perjalanan menuju Katiagan harus ditempuh berjalan kaki. Sedangkan jalur ketiga adalah berputar melalui Kecamatan Tiku Kabupaten Agam, tetapi jalur ini semakin jauh, hampir dua kali lipat dari dua jalur pertama.||Persoalan transportasi menuju Jorong Katiagan memang persoalan pelik yang harus dipecahkan bersama-sama stakeholders daerah ini. Membebani salah satu pihak tentu bukanlah pilihan bijak, mengingat pembangunan akan berhasil jika ada kerjasama dan dukungan berbagai pihak. Beranda

Pemerintah Nagari Katiagan siap mendukung TNI MANUNGGAL MEMBANGUN DESA ( TMMD ) Tahun 2025

Administrator 09 Oktober 2025 Dibaca 57 Kali

Katiagan, Pasaman Barat – Lapangan Bola Jorong Mandiangin, Nagari Katiagan, Kecamatan Kinali, menjadi saksi Peristiwa bersejarah tercipta pada hari Rabu, 8 Oktober 2025. Upacara pembukaan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-126 Tahun 2025.
Dihadiri oleh Bupati Pasaman Barat, Bapak Yulianto, yang bertindak sebagai inspektur upacara.

Bupati Pasaman Barat Bapak Yulianto menyampaikan esensi dari TMMD sebagai akselerator pembangunan infrastruktur nagari, pendorong kesejahteraan masyarakat, dan penguat ikatan antara TNI dan rakyat. "TMMD adalah manifestasi dari semangat kebersamaan dan gotong royong, sebuah sinergi yang mempercepat program pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan dan memberdayakan ekonomi masyarakat," ujarnya dengan nada yang meyakinkan.

Sementara itu, Dandim 0305/Pasaman, Letkol Arh Budi Prasetya, melaporkan bahwa sasaran fisik TMMD ke-126 mencakup pembukaan badan jalan sepanjang 5,8 kilometer dengan lebar 6 meter, serta peningkatan jalan sepanjang 3,6 kilometer dengan lebar 4 meter di Jorong Mandiangin, Nagari Katiagan. Sebuah proyek ambisius yang diharapkan dapat membuka aksesibilitas dan meningkatkan konektivitas wilayah.

Wali Nagari Katiagan, Bapak Endang Putra, menyampaikan rasa terima kasih atas terpilihnya Nagari Katiagan sebagai lokasi pelaksanaan TMMD. Ia mengakui bahwa pembangunan infrastruktur yang dilakukan sangat bermanfaat bagi masyarakat setempat. "Kami juga berterima kasih atas kegiatan pelayanan kesehatan, pasar murah, dan bantuan sosial yang turut diberikan. Semoga program strategis seperti ini terus berlanjut di Nagari Katiagan," harapnya dengan tulus.

Pelaksanaan TNI Manunggal Membangun Desa ( TMMD ) Tahun 2025 di Nagari Katiagan dilaksanakan selama satu bulan dengan berbagai kegiatan seperti, Pembukaan Jalan sepanjang 5,8 Km, Peningkatan Jalan sepanjang 3,6 Km, Rumah Tidak Layak Huni ( RTLH ), penyediaan fasilitas air bersih, serta pelaksanaan penyuluhan nonfisik di bidang wawasan kebangsaan, kesehatan, pertanian, dan pencegahan narkoba. Selain itu, kegiatan sosial seperti bazar murah, pemeriksaan kesehatan gratis, dan pembagian sembako kepada masyarakat kurang mampu juga turut dilaksanakan.